Selasa, 28 Oktober 2008

Bagaimana Merencanakan Alernatif Tindakan Kelas?

Oleh Masnur Muslich

Ketika Anda mengembangkan fokus masalah yang Anda rasakan dalam pembelajaran, Anda juga telah mendiagnosis penyebab masalah dan alternatif pemecahannya. Ini berarti secara tidak langsung Anda sudah membayangkan tindakan-tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Terkait dengan perencanaan alternatif tindakan ini pada dasarnya tidak berbeda dengan penyusunan skenario tindakan pembelajaran dalam RPP. Oleh karena itu, apabila Anda sudah terbiasa menyusun skenario pembelajaran dalam RPP, dipastikan Anda dapat merencanakan alternatif tindakan yang akan Anda lakukan dalam PTK. Mudah, bukan?
Gagasan Anda mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat Anda pilih. Anda perlu memikirkan bentuk dan macam tindakan (-tindakan) apa yang Anda perkirakan cocok untuk dilaksanakan dalam kelas sebagai ”terapi” atau ”obat” atas ”penyakit pemnbelajaran” yang telah Anda temukan.
Dalam merencanakan alternatif tindakan ini, Anda melakukan serangkaian kegiatan berikut.

a. Merumuskan pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis tindakan
Dilihat dari sudut lain, alternatif tindakan perbaikan juga dapat dilihat sebagai hipotesis yang mengindikasikan dugaan mengenai perubahan dalam arti perbaikan yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan.

Misalnya, atas topik PTK yang dirumuskan Ibu Yuyun “Peningkatan Kemampuan Menulis Siswa Kelas III SDN Sumberejo II Kabupeten Sukamaju dengan Menggunakan Media Komik”, maka hipotess tindakannya dapat dirumuskan sebagai berikut.

Dengan menggunakan media komik sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas III SDN Sumberejo II Kabupaten Sukamaju.

Apabila hipotesis tindakan tersebut dianggap terlalu umum, Anda dapat menyusunnya menjadi hipotesis tindakan yang lebih khusus sehingga indikator-indikaktornya lebih terlihat. Misalnya, berdasarkan rumusan hipotesis tindakan di atas, dapat dikhususkan lagi menjadi tidak hipotesis tindakan khusus sebagai berikut.

1. Penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat berdasarkan rangkaian gambar secara urut sehingga menjadi karangan yang utuh.
2. Penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memadukan hubungan antar kalimat menjadi karangan yang padu dengan menggunakan kata sambung yang sesuai.
3. Penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan dan tanda baca secara benar dalam karangan.

Catatan:
Jika hipotesis penelitian formal menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau menyatakan adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih, maka hipotesis tindakan tidak menyatakan demikian. Hipotesis tindakan berupa pernyataan yang berisi upaya tindakan yang diduga merupakan suatu solusi yang dapat memecahkan permasalahan yang diteliti.
Contoh lain rumusan hipotesis tindakan:
- Pelibatan orang tua dalam perencanaan kegiatan akademik sekolah akan berdampak meningkatkan perhatian mereka terhadap penyelesaian tugas siswa di rumah.
- Jika kebiasaan membaca ditingkatkan melalui penugasan mencari kata atau istilah serapan, perbendaharaan kata akan meningkat dengan rata – rata 10 % setiap bulannya.

Agar Anda dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, sebagai peneliti, Anda dapat melakukan serangkaian kegiatan berikut ini.
1) Mengkaji teori-teori pembelajaran/pendidikan, khususnya yang terkait dengan topik yang akan diteliti;
2) Menelaah hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti;
3) Berdiskusi dengan rekan sejawat, pakar pendidikan, atau peneliti lain yang mempunyai wawasan cukup tentang pembelajaran, terutama pembelajaran yang terkait dengan topik yang akan diteliti;
4) Mengkaji pendapat dan saran pakar pendidikan yang dituangkan dalam bentuk program-program nyata, khususnya pakar pendidikan yang terkait dengan topik yang akan diteliti; dan
5) Merefleksikan pengalaman Anda sendiri sebagai guru, terutama ketika melaksanakan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengkajian/diskusi tersebut, Anda akan dapat memperoleh landasan yang mantap untuk membangun hipotesis tindakan.
Menurut Soedarsono (1997) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut.
1) Rumuskan alternatif tindakan perbaikan berdasarkan hasil kajian. Dengan kata lain, alternatif tindakan perbaikan hendaknya mempunyai landasan yang mantap secara konseptual.
2) Kaji ulang setiap alternatif tindakan perbaikan yang dipertimbangkan dan evaluasi dan segi relevansinya dengan tujuan, kelaikan teknis, serta keterlaksanaannya. Di samping itu, tetapkan juga cara penilaiannya sehingga dapat memfasilitasi pengumpulan serta analisis data secara cepat namun tepat selama program tindakan perbaikan itu diimplementasikan.
3) Pilih alternatif tindakan serta prosedur implementasi yang dinilai paling menjanjikan hasil yang optimal namun masih tetap ada dalam jangkauan kemampuan guru untuk melakukannya dalam kondisi dan situsasi sekolah yang aktual.
4) Pikirkan dengan saksama perubahan-perubahan atau perbaikan-perbaikan yang secara implisit dijanjikan melalui hipotesis tindakan itu, baik yang berupa proses dan hasil belajar siswa maupun teknik mengajar guru.

------------------------------------------------

Nah, berdasarkan rumusan masalah dan diagnosis penyebab masalah yang telah Anda tetapkan, sekarang rumuskan pemecahannya dalam bentuk hipotesis tindakan, baik dalam rumusan umum maupun khusus! Tulislah dalam format berikut!

Hipotesis tindakan (rumusan umum):
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________

Hipotesis tindakan (rumusan khusus):
a. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
b. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
c. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
Dan seterusnya. (Tambahkan kalau jumlah rumusan khusus hipotesis tindakan masih kurang)

b. Menganalisis kelaikan hipotesis tindakan
Setelah Anda memperoleh gambaran awal mengenai sejumlah hipotesis tindakan, selanjutnya Anda perlu melakukan pengkajian terhadap kelaikan masing-masing hipotesis tindakan itu. Pengkajian Anda arahkan pada: apakah ada “jurang” antara situasi nyata dan situasi ideal yang dijadikan rujukan? Jika terdapat jurang yang terlalu dalam di antara keduanya sehingga dalam praktik akan terlalu sulit untuk mengupayakan perwujudannya, tindakan yang akan Anda lakukan tidak akan membuahkan hasil yang optimal
OIeh karena itu, kondisi dan situasi yang dipersyaratkan untuk penyelenggaraan sesuatu tindakan perbaikan dalam rangka PTK harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga masih ada dalam batas-batas kemampuan Anda sebagai guru, dukungan fasilitas yang tersedia di sekolah, kemampuan rata-rata siswa sasaran. Dengan kata lain, sebagai pelaku PTK, Anda hendaknya cukup realistis dalam menghadapi kenyataan keseharian kelas/sekolah tempat Anda melaksanakan tugas.
Terkait dengan pengkajian kelaikan hipotesis tindakan ini, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
1) Implementasi PTK akan berhasil apabila didukung oleh kemampuan dan komitmen guru yang merupakan pelaksananya. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan PTK juga ditentukan oleh adanya komitmen guru yang merasa tergugah untuk melakukan tindakan perbaikan. Dengan kata lain, PTK dilakukan bukan karena ditugaskan oleh atasan atau didorong oleh keinginan untuk memperoleh imbalan financial, melainkan demi komitmen guru yang memang ingin keberhasilan kompetensi siswa.
2) Kemampuan siswa juga perlu diperhitungkan baik dan segi fisik, psikologis dan sosial budaya maupun etik. Dengan kata lain, PTK seyogyanya tidak dilaksanakan apabila diduga akan berdampak merugikan siswa.
3) Fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas atau di sekolah juga perlu diperhitungkan, sebab pelaksanaan PTK dengan mudah dapat terhambat oleh kekurangan dukungan fasilitas penyelenggaraan. Oleh karena itu, demi keherhasilan PTK maka guru dan mitranya dituntut untuk dapat mengusahakan fasilitas dan sarana yang diperlukan.
4) Selain kemampuan siswa sebagai perorangan, keberhasilan PTK juga sangat tergantung pada iklim belajar di kelas atau sekolah. Pertimbangan ini tentu tidak dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk mempertahankan statusquo. Dengan kata lain, perbaikan iklim belajar di kelas dan di sekolah justru dapat dijadikan sebagai salah satu sasaran PTK.
5) Karena sekolah juga merupakan sebuah organisasi, maka selain iklim belajar, iklim kerja sekolah juga menentukan keberhasilan penyelenggaraan PTK. Dengan kata lain, dukungan dan kepala sekolah serta rekan sejawat guru dapat memperbesar peluang keberhasilan PTK. (Lihat Soedarsono,1999.)
Hipotesis tindakan harus dapat diuji secara empirik. Hal ini berarti bahwa baik proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan maupun dampak yang diakibatkannya dapat diamati atau dimonitor baik oleh Anda sebagai guru pelaksana PTK maupun oleh pengamat lain (teman sejawat). Pengamatan atau monitoring ini apat dinyatakan dalam bentuk angka-angka (kuantitatif) maupun dalam bentuk penilaian/pernyataan kualitatif. Yang paling penting adalah gejala-gejala tersebut harus dapat diverifikasi oleh siapa pun.
Selain itu, tim PTK juga perlu membahas secara mendalam tentang kemungkinan konsekuensi atas dilakukannya tindakan yang harus diantisipasi. Demikian pula kemungkinan timbulnya masalah baru dengan adanya tindakan di kelas. Atas dasar babagai pertimbangan tersebut, peneliti dapat secara lebih cermat menyusun rencana tindakan yang akan terapkan.

Berdasarkan rumusan hipotesis tindakan yang telah Anda tetapkan, jelaskan kelaikan atau kelayakannya! Kelaikannya dapat Anda arahkan pada kondisi real kelas dan/atau sekolah yang Anda anggap dapat menunjang penerapan hipotesis tindakan!

Kelaikan hipotesis tindakan:
a. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
b. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
c. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
d. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
e. __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
Dan seterusnya. (Tambahkan kalau butir kelaikan hipotesis tindakan masih anda rasa kurang)

c. Mempersiapkan Tindakan
Sebelum PTK dilaksanakan, Anda perlu melakukan berbagai persiapan sehingga semua komponen yang direncanakan dapat Anda kelola dengan baik. Langkah-langkah persiapan yang perlu Anda tempuh antara lain sebagai berikut.
1) Buatlah skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang akan Anda lakukan (sebagai guru) dan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah Anda rencanakan. (Secara teknis, bagaimana Anda membuat skenario pembelajaran, perhatikan tips ”Merencakan Tindakan Perbaikan” yang tertuang dalam boks di bawah ini!)
2) Persiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang Anda perlukan di kelas, seperti gambar-gambar dan alat-alat peraga lainnya.
3) Persiapkan cara merekam, memonitor, dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan.
4) Lakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlakasanaan rancangan, sehingga dapat menumbuhkan dan memantapkan kepercayaan diri dalam pelaksanaan yang sebenarnya. Sebab, sebagai pelaku PTK, Anda harus terbebas dari rasa takut gagal dan takut berbuat kesalahan.

Tips:
Merencanakan Tindakan Perbaikan
Setelah Anda merumuskan masalah yang diikuti dengan diagnosis penyebab timbulnya masalah, Anda mencoba mencari cara untuk memperbaiki atau mengatasi masalah. Dengan perkataan lain, pada langkah ini, Anda merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk merancang suatu tindakan perbaikan, Anda dapat:
(1) mengacu kepada teori yang relevan dengan masalah yang telah Anda rumuskan, baik teori bidang studi maupun teori pembelajaran bidang studi;
(2) bertanya kepada ahli terkait, baik ahli pembelajaran, ahli bidang studi, mapun ahli pembelajaran bidang studi; dan
(3) berdiskusi atau berkonsultasi dengan teman sejawat, baik teman yang sebidang studi maupun lintas bidang studi yang Anda anggap berpengalaman dalam melakukan PTK.
Tindakan perbaikan yang Anda rancang hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa yang tak terduga sehingga dapat meminimalkan resiko yang akan muncul. Rencana tindakan mesti cukup fleksibel agar dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tak dapat terduga dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat. Oleh karena itu, tindakan yang Anda rencanakan harus Anda arahkan pada dua pengertian. Pertama, tindakan kelas mempertimbangkan resiko yang ada dalam perubahan dinamika kehidupan kelas dan mengakui adanya kendala nyata, baik yang bersifat material namun bersifat nonmeterial dalam kelas Anda. Kedua, tindakan-tindakan yang Anda pilih akan memungkinkan Anda untuk bertindak secara lebih efektif dalam tahapan-tahapan pembelajaran, akan lebih bijaksana dalam memperlakukan siswa, dan cermat dalam mengamati kebutuhan dan perkembangan belajar siswa.
Tindakan yang Anda rencanakan pun hendaknya (1) dapat membantu Anda sendiri dalam (a) mengatasi kendala pembelajaran kelas, (b) bertindak secara lebih tepat-guna dalam kelas Anda, (c) meningkatkan keberhasilan pembelajaran kelas, dan (d) membantu Anda menyadari potensi baru Anda untuk melakukan tindakan guna meningkatkan kualitas kerja.
Dalam proses perencanaan, Anda sebaiknya berkolaborasi dengan teman sejawat Anda melalui diskusi untuk merumuskan hal-hal teknis yang akan Anda pakai dalam menganalisis dan meningkatkan pemahaman dan tindakan Anda dalam kelas.
Apabila rambu-rambu tersebut sudah Anda perhatikan, serangkaian rencana tindakan perbaikan laik Anda dituangkan dalam rencana pembelajaran.

Berdasarkan hipotesis tindakan dan analisis kelaikan yang Anda rumuskan, tulislah skenario pembelajaran yang akan Anda terapkan dalam tindakan kelas! Tentukan juga sarana pendukung yang Anda perlukan; alat dan cara “merekam” data tentang proses dan hasil tindakan; teknik analisisnya; dan siklus pembelajaran yang direncanakan! Tulislah poin-poinnya pada format berikut! (Uraian secara lengkap dapat Anda tulis pada lembar tersendiri!)

Perencanaan Tindakan
a. __________________________________________________________
__________________________________________________________
b. __________________________________________________________
__________________________________________________________
c. __________________________________________________________
__________________________________________________________
d. __________________________________________________________
__________________________________________________________
e. __________________________________________________________
__________________________________________________________
f. __________________________________________________________
__________________________________________________________
Dan sebagainya. (Silakan ditambah!)

Sarana Pendukung Tindakan
a. __________________________________________________________
__________________________________________________________
b. __________________________________________________________
__________________________________________________________
Dan sebagainya. (Silakan ditambah!)

Alat Evaluasi Tindakan
a. __________________________________________________________
__________________________________________________________
b. __________________________________________________________
__________________________________________________________
Dan sebagainya. (Silakan ditambah!)

Teknik Analisis Data Tindakan
a. __________________________________________________________
__________________________________________________________
b. __________________________________________________________
__________________________________________________________
Dan sebagainya. (Silakan ditambah!)

Rencana Siklus Tindakan
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________


Uraian lebih lanjut silakan baca Melaksanakan PTK itu Mudah oleh Masnur Muslih (Bumi Aksara, 2008)

Tidak ada komentar: