Kamis, 22 Oktober 2009

Jumlah Siklus dan Jenis Evaluasi dalam PTK

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan pertanayaan dari Evi (mahasiswa Unesa) yang sedang mengadakan PTK sebagai topik skripsinya.

Inilah pertanyaannya:

Askum Pak Masnur,
Pak saya punya 3 pertanyaan:
1. Saya ngukur hasil belajarnya dr lks pqpr yg sy buat dan kuis, kira2 bisa nggak, Pak?
2. PTK kan minimal 3 putaran,cboleh nggak Pak pakai 2 KD? Soalnya di silabus materinya 1 KD cuma 2 tatap muka.
3. Hasil belajar itu kuantitatif atau kualitatif Pak? Saya bingung di skripsi dan jurnal ada pengukuran hasil belajar pakai ketuntasan klasikal.

Wasslam, Evi.



Inilah jawaban saya:

Waalaikum salam.
Sdr. Evi, saya mencoba menjawabnya.

1. Hasil belajar daat diukur melalui apa saja (termasuk lewat LKS) asal butir-butir soalnya sesuai dengan indikator yang mengacu pada KD yang ingin dicapai.

2. - Kata siapa PTK harus 3 putaran/siklus? Dua atau tiga siklus pun boleh saja asal sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar atau ketuntasan hasil belajar.
- Fokus PTK adalah perbaikan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, jumlah KD tidak menjadi masalah. Yang penting, dalam pelaksanaanya harus per KD. Misalnya, putaran 1 membelajarkan KD 1, putaran 2 membelajarkan KD 2, dan seterusnya.

3. - Hasil belajar bisa berupa kuan dan kua. Kuan masih dalam taraf pengukuran/measurement, sedangkan kua sudah dalam taraf penilaian/evaluation. (Kuasai dulun kedua konsep tersebut!).
- PTK melihat hasil belajar secara klasikal. Oleh karena itu, ketuntasan belajarnya pun bersifat klasikal.


Wasalam.

Masnur Muslich