Rabu, 23 September 2009

Komentar Laporan Penelitin Tindakan Kelas oleh Neneng

Sdr. Neneng,

Berikut ini saya sampaikan beberapa catatan yang perlu Anda perhatikan terkait dengan laporan PTK Anda (terlamir di bawah ini).

1. Hasil observasi awal belum dideskripsikan, terutama kondisi kelas.
2. Mengapa dicantumkan kata “intervensi” pada “hasil intervensi tindakan”? Saya kira tidak perlu.
3. RPP dan Materi pada Siklus I sebaiknya dilampirkan sehingga diketahui sosok utuhnya.
4. Isi deskripsi pada kelima pertemuan pada siklus I belum tecemin gambaran pelaksanaan pembelajarannya. Anda hanya berfokus pada hasil pembelajaran.
5. Pada Refleksi Siklus I, Anda sudah sudah menemukan beberapa masalah yang hasrus diperbaiki pada Siklus II, misalnya kelas gaduh, setting tempat bermain kurang representatif, banyak siswa melakukan kesalahan dalam bermain, dan kekurangan waktu untuk membahas kata-kata yang terbentuk selama permainan. Temuan ini akan lebih jelas kalau dalam deskripsi pada kelima pertemuan siklus I Anda cantum proses pelaksanaannya.
6. Catatan 3, 4, dan 5 juga berlaku untuk Siklus II.
7. Butir B Keabsahan data mestinya tidak dijabarkan di bab ini, tetapi di bab sebelumnya, yaitu Bab III Metode dan Teknik.
8. PTK merupakan salah satu aplikasi dari penelitian kualitatif. Oleh karena itu, analisis datanya harus berbasis kualitatif, bukan kuantitatif. Berdasarkan pemikiran tersebut, saya merasa kurang pas kalau datanya Anda analisis dengan model SPSS. Saya lebih pas kalau dianalisis secara kualitatif saja.
9. Pada bagian E Pembahasan, Anda mestinya mempertarungkan antara temuan hasil penelitian dengan teori yang Anda pakai pada Bab II. Konkretnya, apa temuan Anda telah sesuai dengan teori yang Anda anut , atau bahkan sebaliknya? Kalau Anda berhasil mempertemukannya, berarti Anda hebat. Saya tidak segan-segan memberikan nilai A. Di sinilah kadar kompetensi peneliti benar-benar terlihat.

Oke. Selamat mengerjakan tugas!


Salam,


Masnur Muslich

Lampiran Laporan Penelitian Neneng
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan
1. Deskripsi Studi Pendahuluan
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis kata bahasa Inggris, peneliti dibantu oleh kolaborator yang juga merupakan guru bidang studi Bahasa Inggris kelas IV A melakukan observasi awal dan dilanjutkan dengan tes kemampuan awal.
Kegiatan observasi awal ini dilaksanakan Jum’at, 1 Mei 2009 pukul 07.00 – 07.45 WIB. Peneliti memberikan sejumlah soal dengan materi yang berhubungan dengan Numbers, Parts of Body, Activities dan Colours.
Dari hasil tes pada kegiatan pratindakan diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan ejaan yang benar dan merasa jenuh jika hanya diminta untuk menulis atau menyalin kata yang diperintahkan oleh guru tanpa diberikan kegiatan yang menyenangkan.
Berdasarkan temuan pada tahap pratindakan tersebut, akhirnya peneliti bersama dengan guru kolaborator merumuskan alternatif tindakan dan menyusun rancangan pembelajaran menulis kata menggunakan teknik permainan.
Hasil diskusi antara peneliti dengan guru kolaborator memperoleh kesepakatan bahwa:
a. Butir-butir pembelajaran yang disajikan tetap mengacu pada kurikulum dan diselaraskan dengan buku teks yang selama ini digunakan guru, namun materi pembelajaran dan media yang digunakan diambil dari sumber lain untuk variasi;
b. Teknik permainan digunakan sebagai variasi teknik pembelajaran agar tidak monoton dan dapat menarik perhatian siswa;
c. Peneliti memberikan panduan dalam kegiatan menulis kata menggunakan teknik permainan sehingga siswa dapat memahami dengan jelas bentuk dan tujuan permainan tersebut dalam peningkatan keterampilan menulis kata mereka.
2. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan Siklus I
Setelah mengetahui hasil belajar kemampuan menulis kata bahasa Inggris siswa sejak awal, kemudian disusun perencanaan program berupa tindakan, observasi dan refleksi yang akan diterapkan kepada siswa hingga menghasilkan penyusunan pembelajaran yang diharapkan dan dapat memperoleh penrkembangan hasil belajar menulis kata bahasa Inggris siswa seperti yang diharapkan. Pada proses akhir Siklus I ini, tindakan dan refleksi yang digunakan untuk mengetahui letak kesalahan penerapan program perencanaan dan kekurangan yang muncul dianalisis untuk mengetahui hubungan penerapan strategi, pemberian materi, penerapan metode dan pemanfaatan media dalam pembelajaran menulis kata bahasa Inggris berikutnya.
2.1. Pertemuan Pertama (Selasa, 5 Mei 2009)
Materi pada pertemuan pertama ini adalah Body Parts. Pertemuan pertama difokuskan pada pembelajaran menulis huruf-huruf yang masih dianggap sulit. Dari hasil prates ditemukan beberapa kata yang masih dianggap sulit sehingga masih terdapat kesalahan di dalam penulisannya. Misalnya: this ditulis dis
tall ditulis tol
have ditulis hev
eyes ditulis ays
nose ditulis nos
black ditulis blek
white ditulis wait
Sebagian besar siswa nampaknya masih terpengaruh dengan ejaan dalam bahasa Indonesia. Karena itu pada pertemuan ini difokuskan pada pembelajaran menulis dan mengeja huruf-huruf. Bentuk kegiatan pembelajarannya adalah menyuruh siswa menyempurnakan kata-kata yang belum sempurna penulisannya. Kegiatan ini dikenal dengan metode rumpang, misalnya mereka diminta untuk menuliskan huruf c dan k dari susunan yang belum sempurna ne_ _ menjadi neck. Namun kondisi pada pertemuan pertama ini banyak siswa yang masih sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing, mereka masih belum sepenuhnya konsentrasi dan masih kurang semangat.
Peneliti menyarankan supaya lebih menyenangkan diberikan metode bernyanyi supaya mereka lebih tertarik. Akhirnya guru kolaborator dan peneliti bergantian memimpin kegiatan bernyanyi. Lagu yang diberikan adalah ”Head, Shoulders, Knees and Toes” disesuaikan dengan materi Body Parts. Setelah itu diberikan permainan Simon Says. Guru dan peneliti bergantian memimpin permainan ini. Siswa nampak sangat senang dan bergairah dalam belajar. Mereka tertawa jika ada teman mereka yang melakukan kesalahan karena terkecoh dengan gerakan guru atau peneliti.
2.2. Pertemuan Kedua (Rabu, 6 Mei 2009)
Sesuai dengan rencana pembelajaran, guru menggunakan teknik tanya jawab untuk memicu antusiasme siswa dalam belajar. Guru menunjukkan gambar seorang anak sambil bertanya, ”What picture is this?”





Siswa menjawab beragam, antara lain gambar manusia, gambar anak kecil dan gambar anak yang lucu. Guru menjelaskan bahwa semua jawaban mereka betul. Guru menambahkan bahwa hari ini mereka akan belajar tentang Body Parts.
Kali ini siswa diminta memasangkan nama anggota tubuh dengan gambar yang tepat misalnya: untuk eye. Siswa kemudian

mendiskusikan gambar-gambar tersebut dengan temannya tentang penulisan nama anggota tubuh yang tepat kemudian memasangkan gambar yang tepat. Siswa kemudian bergiliran menuliskannya di papan tulis. Sebagian siswa sudah mengetahui penulisannya dengan baik dan benar. Namun sebagian besar masih belum tepat, misalnya nose masih ditulis nos.
2.3. Pertemuan Ketiga (Jum’at, 8 Mei 2009)
Materi yang diajarkan adalah Things in the Classroom. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa masih diminta untuk menyusun huruf-huruf yang membentuk kata-kata yang berhubungan dengan benda-benda di kelas. Kali ini jenis permainan yang digunakan adalah Crossword Puzzles dengan bantuan gambar juga kegiatan memasangkan gambar dengan nama benda-benda di kelas.
2.4. Pertemuan Keempat (Jum’at, 15 Mei 2009)
Setelah diberikan materi tentang Things in the Classroom, pada pertemuan kali ini diberikan materi tentang Colours. Siswa diminta untuk memberi warna pada sejumlah gambar benda kemudian menyusun nama warna sesuai dengan urutan alfabetnya. Setelah itu dilanjutkan dengan Wordsearch, siswa diminta mencari dan menuliskan 10 nama warna yang disembunyikan dalam susunan huruf-huruf yang diacak dengan tujuan untuk mengecoh siswa.
2.5. Pertemuan Kelima (Selasa, 19 Mei 2009)
Pada pertemuan ini, diberikan permainan Anagram yang telah dimodifikasi menggunakan kartu-kartu alfabet. Guru membentuk tiga kelompok. Tiap kelompok diberikan huruf-huruf yang membentuk kata LANGUAGE, CUPBOARD, GRASSHOPPER, AIRPLANE dan TRANSPORTATION. Dari huruf-huruf tersebut tiap kelompok diminta membentuk kata lain yang berhubungan dengan Body Parts, Colours dan materi lain. Saat permainan berlangsung, timbul kegaduhan. Setelah pembelajaran selesai kemudian siswa diberikan soal untuk mengetahui kemajuan yang siswa capai di Siklus I ini.
3. Refleksi Siklus I
Pada siklus I Peneliti bersama kolaborator merancang kegiatan memasangkan kata dengan gambar anggota tubuh, permainan Simon Says, Crossword Puzzles, Wordsearch, Anagram dan kegiatan bernyanyi dengan judul lagu ”Head, Shoulders, Knees and Toes.” Peneliti dan kolaborator menganggap kegiatan-kegiatan tersebut tepat diberikan untuk mencairkan suasana.
Dari beberapa indikator di atas, ada beberapa masalah yang dapat dicatat selama pembelajaran, antara lain: kelas gaduh, setting tempat bermain kurang representatif, banyak siswa melakukan kesalahan dalam bermain, dan kekurangan waktu untuk membahas kata-kata yang terbentuk selama permainan.
Untuk mengurangi masalah-masalah tersebut, pada Siklus II dilakukan tindakan, antara lain: memberikan pengertian pada siswa bahwa mereka bermain dalam rangka belajar, menyusun tempat bermain lebih baik, menuliskan aturan permainan di papan tulis, dan menambah waktu untuk pembahasan kata-kata yang terbentuk selama permainan berlangsung.
4. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan Siklus II
Perencanaan materi pembelajaran bahasa Inggris khususnya dalam meningkatkan keterampilan menulis kata bahasa Inggris melalui permainan bahasa yang diberikan harus lebih menarik. Kegiatan perencanaan ulang ini bertujuan agar siswa dapat memperbaiki hasil peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris melalui permainan bahasa pada siklus sebelumnya.
Materi yang disampaikan dalam Siklus II ini lebih terfokus sehingga hal-hal yang masih kurang pada Siklus I dapat diperbaiki, diperjelas penyampaiannya dan ditingkatkan untuk memberikan penjelasan-penjelasan yang lebih menarik dan meningkatkan pemahaman siswa kelas IV A yang berjumlah 34 orang.
4.1. Pertemuan Pertama (Rabu, 20 Mei 2009)
Materi tentang Numbers diajarkan pada pertemuan kali ini. Siswa diminta untuk menuliskan huruf-huruf yang menyusun angka-angka 10, 13, 17, 25, 20 dan 30 dengan cara menyempurnakan tabel lalu siswa diminta menuliskan bentuk angka dan penulisan hurufnya. Tujuannya agar guru mengetahui apakah siswa telah memahami penulisan satuan, belasan dan puluhan dalam bahasa Inggris.
4.2. Pertemuan Kedua (Jum’at, 22 Mei 2009)
Materi tentang Activities diberikan dalam Siklus II. Di sini siswa diberikan Guessing Game. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. Tiap kelompok harus menunjuk satu orang perwakilan yang akan mendemonsrasikan kegiatan yang dilakukan, setelah itu anggota kelompoknya harus menebak kegiatan yang sedang diperagakan tersebut sambil menuliskannya di papan tulis. Kegiatan menulis di papan tulis dimaksudkan agar guru dan peneliti dapat mengetahui apakah siswa sudah tepat menulisan kata-katanya. Setelah bermain, siswa bernyanyi bersama dengan judul lagu Brother Jhon.
4.3. Pertemuan Ketiga (Jum’at 29 Mei 2009)
Karena timbulnya kegaduhan yang terjadi saat pelaksanaan kegiatan bermain di dalam kelas, maka untuk mengantisipasinya kegiatan bermain kali ini dilakukan di luar kelas yaitu di lapangan olah raga. Selain agar tidak terlalu gaduh dan mengganggu kelas di sebelah, juga untuk membuat siswa tidak jenuh dengan situasi belajar yang selalu di dalam kelas. Kegiatan kali ini adalah permainan Fill in the Stairs yang dilakukan secara berkelompok. Di sini siswa diminta untuk membuat kata baru dengan cara menyambung akhir huruf kata sebelumnya dengan huruf baru untuk membentuk kata baru lainnya, misalnya CAT, TIE, EAR.
4.4. Pertemuan Keempat (Selasa, 2 Juni 2009)
Pada pertemuan keempat ini siswa bermain Alphabet in the Cup. Di sini siswa harus membuat kata baru yang diawali dengan huruf akhir kata sebelumnya. Permainan ini dilakukan secara individu. Guru memulai dengan memberikan kata PEN, lalu siswa yang diberi giliran selanjutnya harus membuat kata baru yang diawali huruf N. Siswa nampak senang namun harap-harap cemas karena jika mereka tidak konsentrasi lalu membuat kata yang sudah dibuat oleh temannya maka siswa tersebut harus dihukum atau dikeluarkan dari barisan.
4.5. Pertemuan Kelima (Rabu, 3 Juni 2009)
Penyampaian materi pada pertemuan kali ini adalah mengulang materi pada pertemuan sebelumnya dengan menebak gambar dan menjawab pertanyaan dengan lisan. Selesai mengulang materi, siswa kemudian bernyanyi bersama dengan sangat riangnya. Lagu kali ini adalah lagu pilihan siswa yaitu The Wheels on the Bus.
5. Refleksi Siklus II
Dari hasil observasi selama siklus dua berlangsung, didapatkan kondisi berikut ini: pembelajaran berjalan lebih menyenangkan dan lebih variatif, siswa semakin antusias dalam permainan, terjadinya tutor sebaya, beberapa kelompok siswa meminjam kartu untuk dimainkan pada saat-saat senggang, serta siswa lebih mudah mempelajari penulisan kata dalam bahasa Inggris. Hal-hal negatif yang berhasil direkam antara lain: pengaturan siswa masih agak sulit dilakukan karena masih ada yang senang memperhatikan siswa kelas lain yang sedang berolah raga.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data
Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti melaksanakan pengamatan langsung serta wawancara dengan subyek penelitian dimana pengamatan tersebut dilakukan untuk meyakinkan kebenaran data yang diperoleh dari sumber data.
Pemeriksaan keabsahan data bertujuan untuk memastikan bahwa data yang telah terkumpul memiliki keabsahan dan memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi. Untuk keperluan keabsahan data tersebut peneliti menetapkan langkah berikut:


1. Kredibilitas
Untuk memenuhi kriteria kredibiltas, penulis melakukan perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian, tekun dalam pengamatan, triangulasi dan pengecekan dengan guru lain.
Agar data yang diperoleh dalam catatan lapangan menggambarkan kondisi objektif, maka peneliti tidak melewatkan setiap kesempatan dalam proses pembelajaran, mulai sejak awal hingga akhir pembelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaran. Data yang terkumpul berdasarkan pada acuan teori yang peneliti terapkan dalam penelitian, yaitu dalam mengumpulkan data, mulai dari persiapan, proses hasil hingga analisis data.
Untuk memastikan apakah data berkecukupan, maka peneliti meminta penjelasan guru lain atau kolaborator untuk mengecek dan meminta tambahan saran untuk melengkapi data.
2. Uraian Rinci
Agar data bisa dipahami oleha semua orang, maka peneliti menggunakan secara rinci setiap data yang terkumpul, baik data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Uraian rinci di antaranya adalah peneliti mencatat sumber data, waktu dan tempat serta deskripsi data secara rinci, searah dengan fokus penelitian.
3. Koding (pengkodean) Data
Data dari hasil penelitian terdiri dari data proses dan data hasil. Data proses tertuang dalam catatan lapangan, hasil observasi dan wawancara. Sedangkan data hasil berupa skor nilai siswa hasil pra tindakan, tes siklus I dan siklus II. Untuk lebih jelasnya peneliti memberi kode pada setiap data, seperti dalam tabel berikut:
Tabel 2 : Tabel Kode
NO KODING KETERANGAN
1. CL. 01-05 Catatan Lapangan hasil observasi, catatan lapangan yang mendeskripsikan proses pembelajaran
2. CW Catatan hasil wawancara
3. Nt-1 Skor nilai hasil tes pra tindakan
4. Nt-2 Skor nilai hasil siklus I
5. Nt-3 Skor nilai hasil siklu II
6. NP.01-05 Rata-rata nilai dari pertemuan Siklus I dan Siklus II

C. Analisis Data
1. Analisis Data Siklus I
Hasil Penilaian terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Kata Bahasa Inggris melalui Permainan Bahasa
Setelah pelaksanaan tindakan, maka dilakukan pengamatan kembali terhadap keterampilan siswa menulis kata bahasa Inggris melalui permainan bahasa. Kegiatan pengamatan dilakukan bersama kolaborator untuk melihat perubahan atau perbaikan setelah diadakan kegiatan belajar mengajar menulis kata bahasa Inggris melalui permainan bahasa di kelas IV A SD IKKT. Hasil penilaian pada Siklus I menunjukkan jumlah nilai rata-rata 1,4. Untuk lebih jelasnya berikut akan ditampilkan ke dalam bentuk tabel. ........................................................................................
Tabel 3: Nilai Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Menulis Kata
Bahasa Inggris melalui Permainan Bahasa Siswa Kelas IV A SD
IKKT Slipi Jakarta

NO SISWA ASPEK KETERAMPILAN MENULIS
KETEPATAN PENULISAN EJAAN
PRATES
SIKLUS I
RATA-RATA
1 S-1 1 1
2 S-2 1 1
3 S-3 0 1
4 S-4 1 1
5 S-5 1 1
6 S-6 0 1
7 S-7 0 1
8 S-8 0 1
9 S-9 2 2
10 S-10 2 2
11 S-11 1 1
12 S-12 0 1
13 S-13 1 2
14 S-14 1 1
15 S-15 1 1
16 S-16 0 1
17 S-17 0 1
18 S-18 0 1
19 S-19 2 2
20 S-20 1 1
21 S-21 0 1
22 S-22 0 1
23 S-23 0 2
24 S-24 0 2
25 S-25 1 1
26 S-26 2 2
27 S-27 2 2
28 S-28 0 1
29 S-29 0 2
30 S-30 0 2
31 S-31 1 2
32 S-32 0 1
33 S-33 2 2
34 S-34 0 1
∑ 23 46
R 0,63 1,4



2. Analisis Data Siklus II
Tabel 4: Nilai Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Menulis Kata Bahasa Inggris melalui Permainan Bahasa Siswa Kelas IV A SD IKKT Slipi Jakarta

NO SISWA ASPEK KETERAMPILAN MENULIS
KETEPATAN PENULISAN EJAAN
PRATES SIKLUS II
1 S-1 1 2
2 S-2 1 1
3 S-3 0 1
4 S-4 1 2
5 S-5 1 2
6 S-6 0 2
7 S-7 0 2
8 S-8 0 2
9 S-9 2 2
10 S-10 2 2
11 S-11 1 1
12 S-12 0 2
13 S-13 1 1
14 S-14 1 1
15 S-15 1 2
16 S-16 0 2
17 S-17 0 2
18 S-18 0 2
19 S-19 2 2
20 S-20 1 2
21 S-21 0 2
22 S-22 0 1
23 S-23 0 2
24 S-24 0 2
25 S-25 1 1
26 S-26 2 2
27 S-27 2 2
28 S-28 0 2
29 S-29 0 2
30 S-30 0 2
31 S-31 1 2
32 S-32 0 1
33 S-33 2 2
34 S-34 0 1
∑ 23 59
R 0,63 1,7


Berdasarkan hasil data analisis SPSS

Tabel 5 : Tabel Data Analisis SPSS


Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRATES 0.6765 34 0.7675 0.1316
SIKLUS I 1.3529 34 0.4851 0.0832

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair 1 PRATES & SIKLUS I 34 0.479 0.004


Paired Samples Test

Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 PRATES – SIKLUS I -0.67650 0.6840 0.1173 -0.9151 -0.4378


Pair 1 PRATES – SIKLUS I t Df Sig. (2-tailed)
5.766 33 0.000




Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRATES 0.6765 34 0.7675 0.1316
SIKLUS II 1.7353 34 0.4478 0.0768

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair 1 PRATES & SIKLUS II 34 0.096 0.589


Paired Samples Test

Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 PRATES – SIKLUS II -1.0588 0.8507 0.1459 -1.3557 -0.7620


Pair 1 PRATES – SIKLUS II T Df Sig. (2-tailed)
7.257 33 0.000

Keterangan tabel di atas:

Prates dengan siklus I
1. Pada tabel (Paired Sample Statistics) menunjukkan perbedaan rata-rata (mean) antara peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris sebelum diadakan penelitian tindakan melalui permainan bahasa sebesar 0.6765; kasus yang dianalisis sebanyak N = 34; Standar Deviasi (simpang baku) = 0.7675, dan rata-rata kemampuan menulis kata bahasa Inggris sesudah diadakan penelitian tindakan melalui permainan bahasa pada Siklus I = 1.3529; kasus yang dianalisis N = 34 dan Standar Deviasi (simpang baku) = 0.4851
2. Pada tabel (Paired Samples Correlations) menunjukkan korelasi tes awal dengan Siklus I yaitu 0.479 dengan taraf signifikansi 0.004
3. Pada tabel (Paired Samples Test) menunjukkan nilai t hitung sebesar 5.766 dengan sig. (2 – tailed) = 0.000 dengan df = N - 1 = 34 - 1 = 33. Sehingga nilai t tabel = 2.03 pada taraf signifikansi [α = 0,05). Ternyata 5.766 > 2.03 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi ada peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa.
Pengajuan Hipotesis:
Ha = Terdapat peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa
H0 = Tidak ada peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa
Kaidah Keputusan:
- Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai sig atau [0,05 ≤ sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak.
- Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai sig atau [0,05 ≥ sig], maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan hasil analisis SPSS sebesar 0,00
Ternyata α = 0,05 lebih besar dari nilai sig atau [0,05 > 0,00], maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya ada peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah diadakan penelitian tindakan melalui permainan bahasa.
Kesimpulan : Terjadi perbedaan keterampilan menulis kata bahasa Inggris antara sebelum dan sesudah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa. Pada α = 0,05 t hitung (5.766 ) > t tabel (2.03). Jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah kegiatan peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris pada siklus I.

Prates dengan Siklus II
1. Pada tabel (Paired Samples Statistics) menunjukkan perbedaan rata-rata (mean) antara peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris sebelum diadakan penelitian tindakan melalui permainan bahasa sebesar 0.6765; kasus yang dianalisis sebanyak N=34; Standar Deviasi (simpang baku) = 0.7675, dan rata-rata kemampuan menulis kata bahasa Inggris sesudah diadakan penelitian tindakan melalui permainan bahasa pada Siklus II = 1.7353; kasus yang dianalisis N=34 dan Standar Deviasi (simpang baku) = 0.4478
2. Pada tabel (Paired Samples Correlations) menunjukkan korelasi tes awal dengan Siklus II yaitu 0.96 dengan taraf signifikansi 0.589
3. Pada tabel (Paired Samples Test) menunjukkan nilai t hitung sebesar 7.257 dengan sig. (2 – tailed) = 0.000 dengan df = N - 1 = 34 - 1 = 33. Sehingga nilai t tabel = 2.03 pada taraf signifikansi [α = 0,05). Ternyata 7.257 > 2.03 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi ada peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa.
Pengajuan Hipotesis:
Ha = Terdapat peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa
H0 = Tidak ada peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa
Kaidah Keputusan:
- Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai sig atau [0,05 ≤ sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak.
- Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai sig atau [0,05 ≥ sig], maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan hasil analisis SPSS sebesar 0,00
Ternyata α = 0,05 lebih besar dari nilai sig atau [0,05 > 0,00], maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya ada peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris setelah diadakan penelitian tindakan melalui permainan bahasa.
Kesimpulan: Terjadi perbedaan keterampilan menulis bahasa Inggris antara sebelum dan sesudah dilakukan penelitian tindakan melalui permainan bahasa. Pada α = 0,05 t hitung (7.705) > t tabel (2.03). Jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah kegiatan peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris pada siklus II.
3. Analisis Data Kualitatif
Teknis analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaandata yang diperoleh melalui pengamatandengan cara memilih data sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dari pemilihan data tersebut, kemudian dipaparkan lebih sederhanamenjadi paparan yang berurutan berupa paparan data dan akhirnya ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.
Data pada penelitian ini adalah data hasil tes keterampilan menulis kata siswa serta data yang diperoleh dari hasil observasi dan catatan lapangan. Data yang berupa tes hasil belajar, kemudian diolah melalui tahap sebagai berikut.
a. Seleksi Data
Langkah awal dari pengolahan data adalah penyeleksian data. Melalui tahap ini dimaksudkan dapat diperoleh berbagai data yang benar-benar memenuhi syarat untuk dianalisis sehingga kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini nantinya tidak diragukan. Untuk menentukan apakah data telah memenuhi syarat atau tidak, maka data dapat dianalisis berdasarkan:
1) Data yang masuk beridentitas lengkap dan jelas
Hasil tes kemampuan menulis kata siswa merupakan hasil tes yang peneliti peroleh dari seluruh siswa (responden) yang terdapat di kelas IV A SDS IKKT Jakarta Barat yang berjumlah 34 orang siswa. Untuk memudahkan pengukuran nilainya, peneliti meminta kepada siswa untuk menuliskan dengan lengkap nama mereka, walaupun memang pada akhirnya nama mereka tidak disebutkan dalam hasil penelitian tapi ditulis berdasarkan nomor urut.
2) Data yang diperoleh dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan pemberian tes, siswa diminta untuk mengisi kata-kata yang masih kosong yang di dalamnya terdapat soal-soal yang berhubungan dengan Body Parts, Numbers, Colour dan Activities. Hasil tes tersebut kemudian diolah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan menulis kata mereka setelah diberikan tindakan melalui teknik permainan bahasa.
b. Pengoreksian Data
Pada tahap ini, data yang masuk dikoreksi secara berurutan dan difokuskan pada aspek ketepatan penulisan huruf atau ejaan.
c. Pembobotan Data
Pembobotan data dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing hasil tes siswa dalam menuliskan kata bahasa Inggris.



Tabel 6 : Skala Penilaian Menulis Kata













d. Penyimpulan Data
Pada tahap penyimpulan, kriteria keberhasilan siswa dalam menulis kata dapat disimpulkan pada tabel berikut:
Tabel 7 : Perbandingan Nilai Siswa
NO SISWA ASPEK KETERAMPILAN MENULIS
KETEPATAN PENULISAN EJAAN
PRATES SIKLUS I RSIKLUS II
1 S-1 1 1 2
2 S-2 1 1 1
3 S-3 0 1 1
4 S-4 1 1 2
5 S-5 1 1 2
6 S-6 0 1 2
7 S-7 0 1 2
8 S-8 0 1 2
9 S-9 2 2 2
10 S-10 2 2 2
11 S-11 1 1 1
12 S-12 0 1 2
13 S-13 1 2 1
14 S-14 1 1 1
15 S-15 1 1 2
16 S-16 0 1 2
17 S-17 0 1 2
18 S-18 0 1 2
19 S-19 2 2 2
20 S-20 1 1 2
21 S-21 0 1 2
22 S-22 0 1 1
23 S-23 0 2 2
24 S-24 0 2 2
25 S-25 1 1 1
26 S-26 2 2 2
27 S-27 2 2 2
28 S-28 0 1 2
29 S-29 0 2 2
30 S-30 0 2 2
31 S-31 1 2 2
32 S-32 0 1 1
33 S-33 2 2 2
34 S-34 0 1 1
∑ 23 46 59
R 0,63 1,4 1,7

Tabel 8 : Taraf Penguasaan Keterampilan Menulis Kata
Taraf Penguasaan Kualifikasi Nilai Angka Keterangan
73% Sangat Baik 2 Berhasil
26% Baik 1 Kurang Berhasil
0% Kurang - Tidak berhasil

Dari hasil tes akhir diperoleh data bahwa 25 orang siswa atau 73% siswa mampu mendapat nilai 2, 9 orang siswa atau 26% mendapat nilai 1 dan 0% yang tidak mendapat nilai. Ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan dapat dinyatakan berhasil meningkatkan keterampilan menulis kata bahasa Inggris.
D. Interpretasi Hasil Analisis
Analisis data dengan interpretasi hasil analisis data merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dalam buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi PPs UNJ tahun 2005 dinyatakan bahwa interpretasi dapat dilakukan dengan cara:
1. Memperluas analisis memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru;
2. Menghubungkan antara temuan-temuan penelitian dengan pengalaman-pengalaman personal terkait;
3. Menggunakan advis dari expert di bidangnya;
4. Mengontekstualisasikan temuan-temuan penelitian dengan literatur.
Dalam penelitian ini, peneliti menempuh penggunaan advis dari expert di bidangnya. Di sini peneliti melakukan komunikasi lisan selain dengan pembimbing I dan II yang merupakan tempat peneliti bertanya, peneliti juga melakukan komunikasi lewat surat elektronik kepada Masnur Muslich, seorang pakar dalam Penelitian Tindakan Kelas yang juga narasumber seminar dan penulis beberapa buku tentang Penelitian Tindakan Kelas.
E. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Siklus Pertama
Dari hasil analisis data tersebut yaitu uji perbedaan (uji t) diperoleh nilai t = 5.766 dan nilai t tabel 2.03. Ternyata t hitung (5.766 ) > t tabel (2.03) dengan menggunakan α = 0,05, dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan yang signifikan terhadap kegiatan peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris pada siklus I di kelas IV A SDS IKKT Jakarta Barat.
Melihat hasil penilaian kolaborator secara umum terhadap keterampilan menulis kata bahasa Inggris sudah mengalami perubahan atau peningkatan, tapi masih belum maksimal karena ada beberapa siswa yang nilainya belum mencapai target yang diinginkan. Hal ini disebabkan karena baru dilakukan selama lima pertemuan dengan durasi selama 60 menit/pertemuan sehingga peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris belum begitu cukup.
Sesuai dengan perencanaan tindakan dan kesepakatan peneliti dengan kolaborator maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II. Pada siklus II ini tindakan kegiatan yang dilakukan adalah lebih menekankan pada perbaikan teknik dan keterampilan menulis kata dengan penulisan ejaan yang tepat.
b. Siklus Kedua
Berdasarkan hasil analisis data tersebut yaitu uji perbedaan (uji t) diperoleh nilai t = 7.705 dan nilai t tabel 2.03. Ternyata t hitung (7.705) > t tabel (2.03) dengan menggunakan α = 0,05, dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan yang signifikan terhadap kegiatan peningkatan keterampilan menulis kata bahasa Inggris pada siklus II di kelas IV A SDS IKKT Jakarta Barat.
Berdasarkan pada kenyataan yang ada maka temuan penelitian tindakan ini diantaranya adalah sebagai berikut:
(1) Siswa terlihat lebih antusias, senang, tertarik dan menikmati belajar bahasa Inggris melalui permainan bahasa;
(2) Siswa dapat menuliskan kata bahasa Inggris sesuai konteks kelas dengan penulisan ejaan yang tepat;
(3) Siswa terlihat lebih serius dalam belajar bahasa Inggris.
2. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini, ada beberapa keterbatasan yang ditemui. Keterbatasan itu adalah:........................................
a. Durasi belajar yang terbatas hanya 60 menit dalam satu kali pertemuan menyebabkan waktu untuk mengulang materi yang telah diberikan guru menjadi singkat;
b. Jumlah siswa yang terlalu banyak menyebabkan kondisi kelas tidak kondusif dan belajar kurang efektif. Hal ini berpengaruh pada konsentrasi siswa dalam belajar dan perhatian guru menjadi terbatas dalam mengontrol siswa.

Tidak ada komentar: